Simulasi Pendapatan / Penghasilan Driver Grabbike

Simulasi Pendapatan Driver Grabbike - Tulisan kali ini masih melanjutkan informasi pada tulisan sebelumnya, yakni masih berhubungan dengan masalah potensi penghasilan Grabbike. Pada kesempatan kali ini kami akan mencoba memberikan contoh atau simulasi pendapatan yang didapatkan oleh seorang pengemudi Grabbike, mulai dari uang cash dari pelanggan, jaminan argo dan juga insentif. Langsung saja silakan simak contoh orderan yang didapatkan oleh pengemudi "A" dibawah ini.

Order ke 1.  <--> Jam 05:15 <--> Argo 12.000 
Order ke 2.  <--> Jam 06:30 <--> Argo 8.000
Order ke 3.  <--> Jam 07:00 <--> Argo 15.000
Order ke 4.  <--> Jam 08.00 <--> Argo 29.000
Order ke 5.  <--> Jam 09:15 <--> Argo 5.000
Order ke 6.  <--> Jam 10:30 <--> Argo 8.000
Order ke 7.  <--> Jam 11:00 <--> Argo 15.000
Order ke 8.  <--> Jam 12.00 <--> Argo 10.000
Order ke 9.  <--> Jam 13:15 <--> Argo 5.000
Order ke 10.  <--> Jam 14:30 <--> Argo 8.000
Order ke 11.  <--> Jam 16:00 <--> Argo 12.000
Order ke 12.  <--> Jam 17.00 <--> Argo 18.000
Order ke 13.  <--> Jam 19.30 <--> Argo 8.000
Order ke 14.  <--> Jam 20:30 <--> Argo 8.000

Dari contoh orderan yang diterima oleh pengemudi "A" diatas, selain mendapatkan uang cash dari pelanggan sesuai dengan Argo yang tertera, pengemudi juga mendapatkan penghasilan tambahan dari Grab melalui Jaminan Argo dan Insentif, dan perhitungannya adalah sebagai berikut:

Jaminan Argo
- Jam Sibuk, total Argo yang dicapai oleh pengemudi "A" di jam sibuk (pagi & sore) adalah sebesar 102.000 yang artinya pengemudi berhasil masuk pada tingkatan / tier 2 jaminan argo jam sibuk dengan nominal jaminan argo sebesar Rp24.000,- per order. Maka total jaminan argo pada jam sibuk yang didapatkan pengemudi adalah Rp.71.000,- dengan rincian perhitungan sebagai berikut:

order ke-1: 24.000 - 12.000 = 12.000
order ke-1: 24.000 - 8.000 = 16.000
order ke-1: 24.000 - 15.000 = 9.000
order ke-4: tidak mendapat jaminan argo, karena nominal Argo (29.000) lebih besar daripada jaminan argo.
order ke-11: 24.000 - 12.000 = 12.000
order ke-12: 24.000 - 18.000 = 6.000
order ke-11: 24.000 - 8.000 = 16.000

- Jam Non Sibuk, total Argo yang dicapai oleh pengemudi "A" di jam non sibuk adalah sebesar 59.000 yang artinya pengemudi berhasil masuk pada tingkatan / tier 3 jaminan argo jam non sibuk dengan nominal jaminan argo sebesar Rp14.000,- per order. Maka total jaminan argo pada jam non sibuk yang didapatkan pengemudi adalah Rp40.000,- dengan rincian perhitungan sebagai berikut:

order ke-5: 14.000 - 5.000 = 9.000
order ke-6: 14.000 - 8.000 = 6.000
order ke-7: tidak mendapat jaminan argo, karena nominal Argo (15.000) lebih besar daripada jaminan argo.
order ke-8: 14.000 - 10.000 = 4.000
order ke-9: 14.000 - 5.000 = 9.000
order ke-10: 14.000 - 8.000 = 6.000
order ke-14: 14.000 - 8.000 = 6.000

Total jaminan argo pengemudi "A" untuk pekerjaan hari tersebut adalah 71.000 (jam sibuk) + 40.000 (non sibuk) = Rp111.000,-. Penghasilan bersih yang akan diterima pengemudi "A" adalah 111.000 dikurang 10% (111.000 - 11.100 = 99.000) yang akan dikirim / transfer ke rekening untuk yang sudah aktif rekeningnya, dan akan masuk ke saldo aplikasi untuk pengemudi yang rekeningnya belum aktif di Grab.

Insentif
Selanjutnya untuk perhitungan insentif dari contoh orderan yang didapatkan oleh pengemudi "A" diatas adalah sebagai berikut:
Karena pengemudi A berhasil menyelesaikan 4 pekerjaan di jam sibuk pagi, serta 3 orderan di jam sibuk sore, maka pengemudi telah berhasil memenuhi syarat untuk mendapatkan insentif 10.000 per order mulai order ke-8 sampai order ke-12 saja, atau dengan kata lain pengemudi "A" total mendapatkan insentif sebesar 50.000 pada hari tersebut.

Mengapa pada orderan ke-13 dan 14 tidak mendapatkan insentif? Karena pengemudi tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan insentif mulai order ke-13 sampai dengan 20, dimana syaratnya adalah pengemudi harus bisa menyelesaikan minimal 2 pekerjaan di jam sibuk pagi dan minimal 4 pekerjaan di jam sibuk sore. Seandainya pada contoh diatas pengemudi bisa menyelesaikan 4 pekerjaan (Grabbike) di jam sibuk sore, maka pada order ke-13 dan 14 pengemudi berhak mendapatkan insentif 15.000 per order, atau total 30.000 untuk kedua order tersebut.

Untuk insentif sendiri akan dibayarkan pada minggu berikutnya, dengan syarat atau ketentuan lainnya yang harus dipenuhi yakni: nilai penerimaan minimal harus 65% dan nilai pembatalan maksimal harus 10%. Jika salah satu apalagi kedua syarat tersebut tidak terpenuhi, maka insentif yang sudah didapatkan oleh pengemudi selama seminggu akan hangus alias tidak dibayarkan. Pembayaran insentif akan masuk ke saldo di Aplikasi yang biasanya dikirim pada hari Rabu, minggu berikutnya.

Dari contoh simulasi diatas, maka total penghasilan yang didapatkan oleh pengemudi "A" untuk hari itu adalah 142.000 (uang cash dari pelanggan diluar uang tips) + 99.000 (jaminan argo) + 50.000 (insentif) =  Rp291.000,-. Cukup besar bukan? Maka tentu tidak mengherankan bukan jika akhirnya banyak orang yang tertarik dan rela antri ber jam-jam untuk bisa bergabung menjadi mitra pengemudi Grabbike?

Demikian tadi informasi yang dapat kami bagikan untuk kali ini, semoga dengan informasi diatas tidak ada lagi mitra pengemudi Grabbike yang bingung mengenai perhitungan insentif serta jaminan argo Grabbike. Dengan memahami contoh perhitungan penghasilan driver Grabbike diatas, semoga juga bisa membantu rekan-rekan pengemudi Grabbike bisa lebih mengatur strategi yang lebih efisien untuk tetap bisa mendapatkan penghasilan yang maksimal melalui Grabbike.

Seperti biasa, jika ada informasi yang mungkin kurang tepat, atau mungkin malah ada informasi yang susah anda pahami, silakan sampaikan melalui kolom komentar dibawah tulisan ini, secepatnya kami usahakan untuk merespon komentar anda tersebut. Jangan lupa juga bagikan informasi ini kepada rekan-rekan yang lain jika dirasa bermanfaat, agar semakin banyak lagi rekan-rekan pengemudi Grabbike yang mengetahui dan memahaminya.